Monday 17 December 2012


"lalu apa gunanya melarutkan keping vitamin C setiap hari?
dalam pergumulan asap-asap puntung putih saya melihat sebuah lubang hitam yang semakin lebar menganga.
kehilangan terbesar adalah saat kita kehilangan makna.
dan kita tidak bisa menyangkal terhadap adiksi pada hal-hal absurd, jiwa kita terus mencari, makna.."

Monday 8 October 2012

Laporan dari gunung Semeru di Blog WAPEALA


Sebenarnya saya lagi sibuk nulis juga sih, tapi naskah-naskah tugas kuliah dan buat cari duit. ehe
jadi saya nih baru aja pulang dari mendaki gunung Semeru, sebelum saya menerbitkan cerita perjalanan di blog sendiri, boleh juga teman-teman baca tulisan saya di blog WAPEALA. Rumah ke-2  saya.
karena saya bagian dari calon atlet maka saya memakai sudut pandang team.
tapi saya janji bakal bagi cerita lewat sudut pandang saya sendiri kok nanti :)

check this out!
http://wapeala.blogspot.com/2012/10/mahameru-butiran-pasir-keteguhan_8.html

Thursday 19 July 2012

Gunung Slamet, Erupsi gagah berani.

erupsi gagah berani



Setelah melewati diklat selama 1 bulan akhirnya saya, dan 6 orang calon atlet Kilimanjaro lainnya diberangkatkan simulasi ekspedisi. Dari jalur Kaliwadas kami memulai pendakian, jalurnya yang sangat hutan dan jarang dilewati pendaki lain. Bahkan pada buku tamu di basecamp, tahun ini kamilah tim pendaki yang ke-7 mendaki melewati jalur Kaliwadas. Menurut beberapa narasumber ini dikarenakan jalur Kaliwadas adalah jalur ilegal, karena terdapat banyak percabangan yang sering membuat tersesat pendaki. Beruntunglah kami yang sudah terbiasa navigasi darat, dan akrab dngan peta dan kompas. Pendakian kali ini untuk saya agak digital, kami berteman akrab dengan GPS. he-he

  Di sepanjang perjalanan yang paling menyebalkan adalah pertemuan saya dengan daun djancuk, sangat djancuk karena begitu bersentuhan dengannya kulit terasa panas dan gatal. Jadilah kami sepanjang jalan mengumpat kata djancuk akibat tersengat daun tersebut. Namun sebenarnya, dibalik ini semua maksud kami adalah supaya perndakian kami tidak mati gaya, menyebut tanaman demikian murni kami hanya ingin bercanda. Perjalanan 5 hari dan 4 kali camp di hutan gunung Slamet adalah seru. Seru karena setiap malam kami dipeluk suhu 18 derajat celsius.
Gunung Slamet adalah gunung api aktif yang pertama saya daki, jika selama ini yang saya sering jumpai adalah medan pasar setan batuan menanjak, kali ini adalah medan pasir dan batuan labil. Sempat berkali-kali terjatuh namun akhirnya sampailah saya di puncak.
Terdapat kejadian alam yang langka kami jumpai, pada tanggal 17 juli kedatangan kami di puncak di sambut oleh erupsi gunung Slamet. Bergegas,  kami langsung mengabadikan momen tersebut, erupsi yang diikuti dengan hujan abu yang tipis yang seakan memberi tahu kami, keberadaannya. 


Gunung Slamet adalah gunung api yang tergolong masih aktif, masuk ke dalam tipe A dengan dapur yang tergolong rajin dan selalu beraroma. Terdapat kawah belerang di sana-sini yang menandakan  gunung ini  masih bergeliat, hadir dan mengalirkan cerita mistis dan magis. Adalah wajar jika kami sebagai pendaki memahami apa yang terjadi dan mencoba selalu menghargai nasihat-nasihat yang ada ketika berada di sana. Demi kebaikan bersama. Saya pun yakin cerita mistis dan mitos yang ada, adalah penjaga.


Sedikit kurang menyenangkan bagi kami karena ternyata perjalanan turun lebih lama dan tidak sesuai rencana. Naluri konservatif muncul dalam setiap langkah saya, jujur saya takut terjatuh. Karena tangan kanan terasa berat, panas dan kaku saya memutuskan jalan agak pelan. Dan ketika kami dalam perjalanan turun, gunung Slamet menggoda lagi, erupsinya seperti ingin mengantar kami pulang. Kali ini erupsi agak lebih pekat dan besar.
Gunung api selalu mempunyai keistimewaan sendiri, istimewanya alam menyindir saya. Bagi saya pada hari itulah pasir, batu menohok independensi. Terpaksa saya menggantungkan lengan di tangan Mas Irwan, Bang Jon dan Mas Ponco. 
2 jam menuruni puncak berkejaran dengan abu vulkanis akhirnya kami memutuskan camping. Perjalanan tidak mungkin dilanjutkan karena hari telah larut.

Keesokan harinya pendakian kami selesaikan dan finish di Guci. Sebelumnya kami sempat bingung karena terdapat banyak percabangan. Kami memastikan jalur dengan peta baru kemudian melanjutkan perjalanan. Bonus! Tim official yang baik hati memberi kami kesempatan untuk berendam di pemandian air panas dan menikmati padusan.
Di sela-sela bercerita saya mendapat informasi, sebagian pendaki gunung Slamet hampir selalu tidak tepat rencana. Entah karena tersesat, tidak menemukan jalur pendakian atau molor dari waktu yang ditentukan untuk pulang. Banyaknya percabangan sering mengecoh dan membingungkan. Saya sarankan, demi keselamatan anda yang suka mendaki, pertahankan selalu safety procedure dan jangan hanya modal nekat. Salam Lestari!























Saturday 7 July 2012

Afrika, maaf aku masih manja.

sekali lagi aku minta maaf kepada Afrika, Kilimanjaro khususnya. Aku masih manja. Aku masih suka mengeluh jika tidak kuat berlari. Aku masih ini-itu ribut sendiri.
Tapi Afrika, Kilimanjaro khususnya. Aku berjanji aku akan meningkatkan usahaku.
simulasi orientering yang kedua kemarin membuatku sadar, aku masih perlu banyak belajar untuk mengatasi diriku sendiri.
Rupanya memang ini proses menaklukan diriku sendiri, seribu kalimat kutipan tidak akan mempan bila aku sendiri yang menjadi penghalang.

Monday 2 July 2012

saya dan kamera.

bunga di tepi jalur pendakian gn. Merbabu

senja tertangkap di jendela kereta api

singkong rebus pagi ini

Minah hanya ingin pulang

 tertinggal di langit pagi
so many thoughts, Bapak? just forget it...







apa yang terjadi?

Friday 29 June 2012

Kilimanjaro!


Kilimanjaro!
Saya memutuskan mengikuti seleksi atlet ekspedisi Kilimanjaro. Seperti ketika orang tiba-tiba ingin naik haji, mungkin perasaan seperti itu yang awalnya saya miliki setelah tanda tangan formulir pendaftaran. Hati saya terpanggil untuk mendaki sampai Uhuru. Patah tangan tidak membuat patah semangat saya.

Dan dari 8 calon atlet saya adalah calon atlet perempuan satu-satunya. Tapi bukankah saya seorang pria? he-he

  "Congratulations! You are now at Uhuru Peak, Tanzania, 5,895 m. AMSL. Africa's Highest Point. World's Highest Free-Standing Mountain. One of World's Largest Volcanos. Welcome."

Ucapan selamat dari pemerintah Tanzania telah disiapkan untuk semua, berarti untuk saya juga kan? Ha-ha. Entah saya ini bodoh atau gila. Tapi saya hanya ingin melakukan apa yang saya mau, saya inginkan selagi ada kesempatan. Pasti nanti ada pertentangan, tapi saya akan ngeles " Mungkin Tuhan sudah menakdirkan saya menjadi anak muda yang demikian" he-he. Saya anak muda, sehat dan harus bahagia.

Sekarang yang saya pikirkan adalah bagaimana caranya saya meminta izin ke orang tua. Sudah saya bayangkan ibu pasti akan menangis. Bapak akan mengingatkan tangan saya baru saja patah. Dan keluarga besar akan heboh.
God, I believe in You…

Friday 22 June 2012

Lampu Kota

 Saya ambil foto-foto lampu kota ini di kota tempat saya tinggal. Perjalanan pulang menuju kos pada pukul 02.13 dini hari.




indahnya pada cahaya blur tidak sesuai rencana









lebarkan spektrum kesadaranmu

1

2

3


melihat dengan mata 4 dimensi

Friday 27 April 2012

Obat tetes mata, atas nama cinta


“koh tolong obatnya jangan yang ini, bojoku ndak cocok pakai ini. Kasihan tar matanya malah merah”
“oh yang ini ya? Biasanya yang ini ya? Ini agak mahalan lho ya”
“ndak apa koh, yang penting mata istriku ndak sakit lagi. Ini aku bilang sama dia kalo harganya murah, kalo ndak gitu dia ndak mau pakai ini koh”
“demi istri kok ya, haha”
“iya , demi cintaku, aku ndak bisa liat bojoku sakit koh”
Kala itu saya sedang membeli sunblock di apotik, mendengar kalimat percakapan yang terakhir saya terhenyak dan berpaling ke arah yang berbicara. Seorang pria berumur 60-an. Dengan helm yang belum terlepas dan kaos putih oblong yang dimasukan di celana. Membeli obat tetes mata yang terbaik untuk istrinya. Ternyata selama ini dia mengaku kepada istrinya bahwa harga obat tetes mata itu murah. Istrinya yang cerewet dan hemat memang tidak mau membeli sesuatu yang mahal, jika masih ada yang murah. Saya geli, pria itu adalah Om Joseph, saya perhatikan benar-benar. Dia Om Joseph tetangga saya.
Kurang lebih telah 4 tahun dia tinggal di daerah saya, sebelumnya dia tinggal di mana saya kurang tahu. Istrinya adalah pensiunan tentara wanita. Dia wanita Aceh.
 Pasangan Om joseph dan Tante Aceh adalah pasangan suami istri yang unik. Om joseph peranakan Tiong Hoa asli dan Tante Aceh sedikit keturunan Arab. Om Joseph bermata sipit dan berkulit putih. Tante Aceh berbadan tinggi besar, bermata lebar dan berkulit coklat.namun mereka pasangan yang serasi, komposisi cinta mereka lengkap dengan perbedaan yang kompleks.
Pasangan ini menghancurkan paradigma kuno yang tumbuh seiring kebudayaan bangsa ini yang heterogen.